Rabu, 21 Juli 2010

Mainstreming ( Pendidikan)

1. Pengertian Mainstreaming

Disini akan dijelaskan tentang mainstreaming dalam dunia pendidikan. Pengertian mainstreaming dalam konteks pendidikan adalah praktek mendidik siswa dengan kebutuhan khusus dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kebutuhan yang mereka miliki. Ini berarti pendidikan khusus yang digabungkan dengan kelas reguler.

Akses ke kelas pendidikan khusus sangat bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus. Siswa yang memiliki kemampuan untuk belajar dengan guru pendidikan khusus, akan mengalami perbaikan selama masa sekolah.

Pengintegrasian dan inklusi juga didukung dengan menegaskan bahwa mendidik anak-anak penyandang berkebutuhan dan anak normal bersama, dapat menumbuhkan pemahaman kepada teman-teman mereka dan dapat menumbuhkan sikap toleransi antar siswa. Disamping itu, untuk mempersiapkan siswa dengan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat dimanfaatkan di dunia luar sekolah.

2. Keuntungan Mainstreaming

Manfaat mainsteraming bagi siswa berkebutuhan khusus yaitu bahwasanya mendidik anak-anak berkebutuhan khusus bersama anak normal akan mempermudah akses ke kurikulum umum untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Studi menunjukkan bahwa siswa penyandang cacat yang telah disalurkan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Prestasi Akademik Tinggi
.
Anak yang bersekolah di sekolah dengan sistem ini memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan di Sekolah Luar Biasa.

b. Memiliki Rasa Percaya Diri Yang Tinggi
.
Hal ini dapat dilihat bahwa siswa berkebutuhan khusus menunjukkan rasa pecaya diri yang lebih tingi dan keterampilan yang lebih baik.

c. Keterampilan Sosial Lebih Baik
.
Setiap jenis praktek inklusi, termasuk mainsteaming, memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk dapat mempelajari keterampilan sosial melalui pengamatan, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka, dan menjadi bagian dari masyarakat "biasa". Mainstreaming sangat bermanfaat bagi anak autis. Dengan berinteraksi dengan yang seusia "normal" anak-anak, anak-anak dengan autisme mengalami perubahan enam kali lebih besar untuk terlibat dalam hubungan sosial di luar kelas.

Mainstreaming juga memberikan kemudahan bekomunikasi antara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya. Dalam proses belajar pun siswa akan lebih peka terhadap kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.

d. Manfaat bagi Siswa Normal
.
Banyak orang yakin bahwa pendidikan siswa normal dan siswa penyandang cacat secara bersama-sama dapat menciptakan suasana pemahaman dan toleransi yang lebih baik serta mempersiapkan siswa dengan semua kemampuan untuk berfungsi di dunia luar sekolah. Siswa normal yang terlibat dalam program pendidikan inklusif fisik melaporkan peningkatan konsep diri, toleransi, nilai diri, dan pemahaman yang lebih baik dari orang lain. Siswa juga melaporkan bahwa program inklusi sangat penting karena mereka siap menghadapi dengan cacat dalam kehidupan mereka. Aspek-aspek positif yang berasal dari inklusi sering dikaitkan dengan menghubungi teori teori Kontak yang menegaskan bahwa interaksi yang sering, bermakna, dan menyenangkan antara manusia dengan perbedaan-perbedaan cenderung menghasilkan perubahan sikap.

3. Kekurangan Mainstreaming

a. Kurang Sesuai dengan Pendidikan Akademik Siswa Normal.
Salah satu kelemahan yang berpotensi serius untuk mainstreaming adalah bahwa seorang siswa mainstreaming mungkin memerlukan perhatian lebih dari guru daripada siswa normal dalam kelas umum. Waktu dan perhatian, sehingga seluruh kelas turut serta untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus. Efeknya siswa seluruh kelas sangat bergantung pada anak berkebutuhan khusus tertentu dalam pertanyaan dan sumber daya yang tersedia untuk pendukung. Dalam banyak kasus, masalah ini dapat diatasi dengan menempatkan seorang pembantu di dalam kelas untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus, meskipun hal ini meningkatkan biaya yang berkaitan dengan mendidik anak ini.

b. Masalah Sosial
.
Dibandingkan secara keseluruhan termasuk siswa berkebutuhan khusus, mereka yang hanya disalurkan untuk kelas-kelas tertentu atau waktu tertentu mungkin terasa mencolok atau secara sosial ditolak oleh teman-teman sekelas mereka.

c. Biaya
.
Sekolah harus menyediakan layanan pendidikan khusus tetapi tidak mendapatkan sumber daya keuangan tambahan. Biaya per-siswa pendidikan khusus menjadi lebih tingi, biasanya jauh lebih tinggi daripada sekolah reguler . Biayanya bisa menacapai dua kali biaya di sekolah umum.

Sekian dulu pembahasannya.
Semoga bermanfaat... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar